Bisakah Anda Bersahabat Dengan Mantan?

Minggu, 09 November 2014
Mantan suami atau mantan pacar mendekat lagi? apa yang harus anda lakukan saat mantan kembali ke dalam lingkungan pergaulan anda? berfikir untuk kembali lagi? rasanya sudah tak mungkin. Bagaimana kalau bersahabat? apakah bisa?
Menurut John Aiken, seorang psikolog dari sydney dan seorang relationship expert hal ini kemungkinan bisa terjadi asal disikapi dengan kedewasaan dan kerja keras dalam membina hubungan sebagai sahabat.
Apabila di dalam hubungan tersebut ada anak yang terkait didalamnya, sangat krusial untuk tetap menjaga hubungan baik antara mantan suami dan mantan istri. Tetapi, jika tidak ada anak ataupun masalah keuangan yang mengikat mereka atau hanya sekedar pacaran belaka dan anda ingin tetap berhubungan sebagai teman, anda harus berfikir bagaimana hubungan pertemanan ini berjalan, apa saja batasan-batasannya., apa motif sebenarnya untuk tetap berhubungan.

Inilah yang harus anda lakukan sebelum anda benar-benar bisa menjadi seorang sahabat baik.

Jaga Jarak

Jika anda baru saja putus, anda membutuhkan ruang untuk membiasakan diri menjadi single kembali dan waktu untuk menciptakan kehidupan baru sebelum anda kembali berhubungan dengan dia sebagai sahabat. Tanyakan pada diri anda apakah masih ada perasaan yang tersisa?
Anda tidak bisa begitu saja menghilangkan perasaan-perasaan tersebut. Dibutuhkan sebuah proses yang panjang sebelum anda bisa bersahabat dengannya.

John Aiken merekomendasikan untuk setidaknya menunggu sebulan dulu sebelum anda berpikir untuk bertemu kembali dengannya, terutama jika andalah yang memutuskan hubungan. Berhubungan sebagai teman hanya akan menyisakan rasa bersalah, Tetapi jika mantan anda masih memiliki perasaan untuk anda, kemungkinan dia akan berpikir bahwa anda memberikan kesempatan untuknya agar bisa kembali.

Bisakah Anda Tetap Bersahabat?

Jika anda berpisah secara baik-baik, akan lebih mudah untuk kembali berteman. Tetapi apabila perpisahan itu terjadi dalam keadaan yang sangat buruk dan terjadi pengkhianatan, akan menjadi sangat sulit untuk bisa berhubungan kembali sebagai sahabat. Menurut Aiken, mengerti atas apa yang benar-benar anda inginkan adalah lebih penting dibandingkan kembali bersahabat dengannya.

"Apakah ini kesempatan untuk mengakhiri? Apakah kamu ingin kembali bersama lagi?Apakah kamu membutuhkan dukungan emosional darinya?" ucap Aiken."Jika kamu tidak bisa berhubungan lebih lanjut sebagai pasangan, mengapa kamu ingin menjadi sahabatnya? Jika kamu berfikir dengan bersahabat dengannya kamu akan bisa melewati semua derita perpisahan itu, kamu salah. Mungkin setelah kamu bisa menyembuhkan semua luka akibat perpisahan, kalian akan bisa bertemu sebagai teman tetapi tidak sebelumnya."

Memahami alasan anda yang menginginkan hubungan tersebut berlanjut sangat penting. Anda bisa saja menolak untuk melepaskannya karena anda tidak ingin mengakui kegagalan anda, atau anda berharap adanya setitik harapan, menurut Dr. Gabrielle Morissey seorang pakar hubungan dan sex.

Jika anda bergantung karena hasrat yang akan kembali menghangatkan hubungan dan anda akan merasa lebih baik bertepuk sebelah tangan maka anda akan menjadi pihak yang dirugikan. Waspadalah terhadap tanda-tanda anda tidak bisa bergerak maju, contohnya seperti memiliki foto mantan yang masih terpampang, tidak berkencan dengan orang lain, dan terlalu banyak menghabiskan waktu dengannya. Untuk sembuh dari luka perpisahan, anda perlu untuk melihat ke masa depan bukan kembali ke masa lalu.

Tentukan Batasan

Sekarang anda sudah tidak bersamnya lagi, anda tidak bisa mengharapkan dia memperlakukan anda sama saat kalian masih bersama seperti menelpon anda kembali di hari yang sama, memberikan dukungan emosional karena anda mengalami hari yang buruk atau meninggalkan segalanya karena anda membutuhkannya.

"Aturan yang sama sudah tidak berlaku lagi, jadi buang semua harapan-harapan usang." Ucap Dr. Morissey."Masa-masa transisi ini memang akan sedikit sulit, tetapi anda dan dia sedang membangun jenis hubungan yang baru. Memnggil dengan panggilan sayang, memeluk, dan saling memberikan dukungan emosional harus segera dihentikan."

Menentukan batasan-batasan yang jelas berarti ketika anda kembali dekat, anda akan memiliki hubungan yang sehat secara emosional dengan mantan.

Masalah Terbesarnya

Jangan berharap masalah yang terus terulang dalam hubungan percintaan anda dengannya secara tiba-tiba terselesaikan karena sekarang anda berteman. "komunikasi yang sama dan masalah lainnya atau fakta bahwa anda benci apabila dia merokok tetap masih ada." ujar Aiken."Tetapi sejauh anda tetap dalam konteks sebagai teman, anda tidak bisa mengatur cara hidupnya, anda harus mundur selangkah."

Keintiman Anda

Bagi anda dan dia yang pernah hidup dalam masa pernikahan bersama-sama, anda pastilah telah berbagi waktu-waktu intim bersama. tapi sekarang kalian sudah tidak bersama lagi. Jangan kembali mengingat masa-masa intim tersebut."Batasan ini harus dibuat jelas jika anda ingin bersahabat" saran Dr. Morissey. "Jauhkan diri anda dari kehidupan pribadinya. Anda tidak bisa menjadi orang kepercayaannya seperti dahulu, itu akan membuat anda sulit menata masa depan bersama orang lain."

Kekhawatiran Perpisahan

Memperlakukan mantan anda sebagai pacar pengganti dapat mengisi kekosongan dalam hidup anda, tetapi itu tidak baik bagi kesehatan emosional anda sendiri. "Jika anda masih menemuinya hanya sekedar minum kopi, nonton,dan menelponnya ketika anda memiliki masalah, berarti anda masih terpaku pada masa lalu." ucap Aiken.

" Sangat mustahil untuk bisa bertemu dengan orang lain jika anda masih terikat secara emosional dengan mantan. Waspada pada jumlah nomor kontak orang lain yang anda miliki dan secara sadar carilah orang yang dapat berbagi perasaan dan masalah dengan anda."

Terus Bergerak Maju

Hal tersulit bagi mantan pasangan adalah ketika salah satunya memulai suatu hubungan baru. " Bersiaplah, karena hal ini dapat memicu kembalinya luka lama," ujar Aiken. "Bicarakan dengan mantan bagaimana anda dan dia akan melanjutkan hubungan persahabatan ini, berapa banyak telpon, sms dan pertemuan yang bisa dilakukan begitu juga berapa banyak kalian bisa berkomunikasi dengan sahabat dan anggota keluarga anda dan dia. Jagalah komunikasi sesedikit mungkin, hormati pasangannya yang baru dan mudah-mudahan anda berdua bisa benar-benar bersahabat di masa yang akan datang."

Disadur kembali dari artikel Body and Soul

Share this article :


Copyright @ 2013 Choco Tells All. Designed by Templateism | MyBloggerLab

Instagram

Instagram

Translate

Search Articles in Blog Choco

Visit Our Sponsors

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar